Klaim kolektif jika terjadi kerusakan massal

Klaim kolektif jika terjadi kerusakan massal

Mulai tanggal 1st Januari 2020, undang-undang baru Menteri Dekker akan berlaku. Undang-undang baru menyiratkan bahwa warga dan perusahaan yang menderita kerugian besar, dapat menuntut bersama untuk kompensasi kerugian mereka. Kerusakan massal adalah kerusakan yang diderita oleh sekelompok besar korban. Contohnya adalah kerusakan fisik yang disebabkan oleh obat-obatan berbahaya, kerusakan finansial yang disebabkan oleh gangguan mobil, atau kerusakan material yang disebabkan oleh gempa bumi akibat produksi gas. Mulai saat ini, kerusakan massal tersebut dapat ditangani secara kolektif.

Tanggung jawab kolektif di pengadilan

Di Belanda selama bertahun-tahun dimungkinkan untuk menetapkan tanggung jawab kolektif di pengadilan (aksi kolektif). Hakim hanya bisa menentukan tindakan yang melanggar hukum; untuk kerusakan, semua korban masih harus memulai prosedur individual. Dalam praktiknya, prosedur seperti itu biasanya rumit, memakan waktu dan mahal. Dalam kebanyakan kasus, biaya dan waktu yang terlibat dalam prosedur individual tidak mengkompensasi kerugian.

Klaim kolektif jika terjadi kerusakan massal

Ada juga kemungkinan adanya penyelesaian kolektif antara kelompok kepentingan dan pihak tertuduh, yang dideklarasikan secara universal di pengadilan untuk semua korban berdasarkan Collective Mass Claims Settlement Act (WCAM). Melalui penyelesaian bersama, suatu kelompok kepentingan dapat membantu kelompok korban, misalnya mencapai penyelesaian agar dapat diberi ganti rugi atas kerugiannya. Namun, jika pihak yang menyebabkan kerusakan tidak bekerja sama, korban tetap akan dibiarkan dengan tangan kosong. Para korban kemudian harus pergi ke pengadilan secara individu untuk menuntut ganti rugi berdasarkan Pasal 3: 305a KUH Perdata Belanda.

Dengan kedatangan Penyelesaian Klaim Massal dalam Tindakan Bersama (WAMCA) pada Januari 2020 pertama, kemungkinan aksi kolektif telah diperluas. Dengan berlakunya undang-undang yang baru, hakim dapat menyatakan hukuman atas kerusakan kolektif. Ini berarti bahwa seluruh kasus dapat diselesaikan dalam satu prosedur bersama. Dengan cara ini para pihak akan mendapatkan kejelasan. Prosedur ini kemudian disederhanakan, menghemat waktu dan uang, juga mencegah litigasi tanpa akhir. Dengan cara ini, solusi dapat ditemukan untuk sekelompok besar korban.

Para korban dan para pihak seringkali bingung dan kurang informasi. Artinya para korban tidak mengetahui organisasi mana yang dapat diandalkan dan kepentingan apa yang mereka wakili. Berdasarkan perlindungan hukum para korban, kondisi aksi kolektif diperketat. Tidak setiap kelompok kepentingan dapat langsung mengajukan klaim. Organisasi internal dan keuangan organisasi tersebut harus teratur. Contoh kelompok kepentingan adalah Asosiasi Konsumen, asosiasi pemegang saham dan organisasi yang dibentuk khusus untuk aksi kolektif.

Akhirnya, akan ada register pusat untuk klaim kolektif. Dengan cara ini, para korban dan kelompok kepentingan (perwakilan) dapat memutuskan apakah mereka ingin memulai tindakan kolektif untuk acara yang sama. Dewan Kehakiman akan menjadi pemegang register pusat. Register akan dapat diakses oleh semua orang.

Penyelesaian klaim massal sangatlah kompleks bagi semua pihak yang terlibat, oleh karena itu disarankan untuk mendapatkan dukungan hukum. Tim dari Law & More memiliki keahlian dan pengalaman yang luas dalam menangani dan memantau masalah klaim massal.

Law & More